Sebanyak 700 peserta akan mengikuti Kongres Nasional XIII Ikatan Farmakologi Indonesia (IKAFI) di Auditorium Fakultas Kedokteran UGM. Kongres yang akan berlangsung selama tiga hari, 29-31 Oktober 2010, di samping mendengar laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2007-2010, juga akan melakukan pemilihan ketua dan pengurus besar IKAFI periode 2010-2013 beserta program-program kerjanya.
Prof. dr. Ngatidjan, M.Sc., Sp.F(K) selaku ketua panitia menjelaskan kongres akan membahas lebih dari 160 makalah ilmiah yang dipresentasikan dalam 9 kuliah tamu, 12 simposium, 6 sesi seminar, dan penyajian poster. Selain narasumber dari Departemen Kesehatan RI dan Badan POM, kegiatan ini akan dihadiri pula oleh pakar dari luar negeri, antara lain, Prof. Hoffmann dari Switzerland dan Prof. Gan Sie Hua dari Malaysia.
Untuk meningkatkan profesionalitas peserta di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, sebelum kongres akan dilaksanakan 5 sesi workshop pada tanggal 28 Oktober 2010. “Selain itu, peserta kongres juga dapat mengikuti kegiatan non-ilmiah, antara lain, menyaksikan Sendratari Ramayana di Candi Prambanan dan wisata budaya di sekitar Yogyakarta,” ujarnya di kampus UGM, Selasa (26/10).
Dengan mengangkat tema “Meningkatkan Peran Farmakologi menuju Kemandirian Bangsa dalam Bidang Obat pada Era Genomik: From Bench to Bedside”, menurut Prof. Ngatidjan, Kongres Nasional XIII IKAFI diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan penguasaan ilmu dan teknologi untuk para peserta dan masyarakat pada umumnya. Sebagai topik bahasan, sebanyak 13 makalah ilmiah akan dibahas selama kongres, di antaranya tentang obat antibiotik, obat asma, obat jantung, obat kanker, obat nyeri dan radang, obat diabetes, racun dan keracunan, imunomodulator dan farmakogenomik. “Selain itu, dibahas pula farmakoepidemiologi, obat syaraf, obat herbal, dan pendidikan farmakologi,” pungkasnya.